Narasi tentang penuaan dan penyakit dalam The Remains of the Day karya Kazuo Ishiguro

Narasi tentang penuaan dan penyakit dalam The Remains of the Day karya Kazuo Ishiguro

Abstrak
Meskipun penuaan dan penyakit menjadi pusat perhatian dalam The Remains of the Day karya Kazuo Ishiguro , tema-tema ini hanya mendapat sedikit perhatian kritis. Studi ini mengisi celah itu dengan menganalisis penggambaran mereka melalui karakter Tuan Stevens, ayahnya, dan Nona Kenton. Tokoh utamanya, Stevens, menjalani transisi menuju usia tua, menghadapi penurunan fisik dan perjuangan kognitif yang mirip dengan yang dialami oleh ayahnya. Kesadaran diri ini menimbulkan kegelisahan dan ketakutan yang mendalam akan masa depannya. Bunuh diri Lord Darlington, yang berasal dari status sosialnya yang menurun di tahun-tahun berikutnya, mengintensifkan krisis eksistensial Stevens. Sebagai tanggapan, Stevens memulai perjalanan untuk mendamaikan kecemasannya tentang penuaan dan penyakit. Melalui refleksinya, Stevens mencapai pengenalan diri yang baru, yang menandai novel tersebut sebagai Reifungsroman . Dari perspektif gerontologi sastra, studi ini meneliti representasi Ishiguro tentang penuaan, menyoroti signifikansinya dalam narasi dan keterlibatan filosofis Ishiguro yang lebih luas dengan penuaan. Ishiguro mengajak para pembaca untuk mempertimbangkan kembali penuaan bukan hanya sebagai kemunduran, tetapi sebagai fase transformatif yang menawarkan kesempatan untuk refleksi, pertumbuhan, dan penemuan kembali tujuan hidup. Dengan demikian, novel ini memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan di kemudian hari, membingkainya sebagai tahap yang penuh dengan potensi dan makna yang mendalam.

You May Also Like

About the Author: achabao

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *