Estetika realisme etika: Mewakili korban perang dalam “Vergissmeinnicht” karya Keith Douglas

Estetika realisme etika: Mewakili korban perang dalam “Vergissmeinnicht” karya Keith Douglas

Abstrak
Makalah ini mengkaji “Vergissmeinnicht” karya Keith Douglas melalui konsep yang saya sebut “estetika realisme etis” untuk menggambarkan pendekatan Douglas dalam merepresentasikan korban perang. Konsep tersebut mengacu pada cara representasi yang menggabungkan realisme yang gamblang dengan tanggung jawab etis, menggambarkan korban perang tanpa pemuliaan atau keterpisahan sambil mempertahankan individualitas mereka melalui jejak liris. Dalam pengertian ini, dalam “Vergissmeinnicht,” Douglas tidak meromantisasi pengorbanan atau menjauhkan diri dari kebrutalan perang. Sebaliknya, ia menumbuhkan kesadaran etis yang memulihkan individualitas korban perang dengan mengaitkan penggambaran grafis tentang kehancurannya dengan sisa-sisa masa lalunya yang lembut. Ia mendekati tubuh prajurit Jerman yang hancur dengan kepekaan etis, mempertahankan realisme sambil mengungkapkan individualitasnya melalui sebuah foto. Dengan menggabungkan realisme etis dan lirisisme, Douglas memberikan suara kepada mereka yang tidak bersuara dan memaksa pembaca untuk menghadapi beban moral perang, menonjolkan kekuatan dehumanisasi dan kegigihan identitas manusia. Dengan demikian, Douglas menawarkan cara representasi etis yang melampaui perspektif Combat Gnosticism yang berpusat pada pejuang. Melalui estetika realisme etis, ia mengubah puisi menjadi tempat refleksi dan peringatan etis, mendefinisikannya kembali sebagai media yang secara estetis mempertanyakan dimensi etis perang.

You May Also Like

About the Author: achabao

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *