
Abstrak
Artikel ini menawarkan analisis tentang upaya misionaris Ortodoks di antara suku Buryat Transbaikal pada pertengahan abad kesembilan belas, dengan fokus khusus pada konversi Taisha Buryat Nikolai Dymbilov. Baptisan sukarela yang dilakukannya, yang didukung oleh otoritas metropolitan Rusia dan Gereja Ortodoks, menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, mengganggu hubungan kekuasaan lokal dan melemahkan misi Kristen di wilayah tersebut. Kasus tersebut menggambarkan bahwa konversi sering kali lebih merupakan negosiasi hak istimewa dan batasan otoritas di pihak elit pribumi daripada transformasi spiritual murni. Intervensi negara, dan khususnya perlindungan pejabat tinggi, termasuk tsar sendiri, yang dimaksudkan untuk mendukung misi tersebut, malah mengacaukan tatanan lokal, melemahkan reputasi misionaris, dan memfasilitasi korupsi. Artikel ini menunjukkan bahwa penduduk asli bukanlah objek pasif dari upaya misionaris, tetapi bertindak sebagai agen yang menentang, beradaptasi, dan menggunakan sistem tersebut demi kepentingan mereka sendiri. Dan penjelajahannya terhadap Peristiwa Dymbilov, yang berdasarkan bukti arsip yang kaya, menyediakan landasan empiris bagi rekonseptualisasi Kristenisasi di Siberia sebagai ladang pertikaian, di mana tujuan dan harapan para mualaf, misionaris, dan berbagai tingkatan otoritas kekaisaran sering kali berbeda, yang pada gilirannya menyebabkan hasil yang meragukan, bermasalah, dan terkadang bahkan berlawanan dengan apa yang diharapkan.